Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Provinsi Sumatera Barat menyelenggarakan Bimbingan Teknis bagi pengelola media sosial di lingkup Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov di Kapalo Banda Taram, Limapuluh Kota, Senin (17/06/2023).
Pelaksanaan bimbingan teknis ini dimaksudkan agar OPD Pemprov Sumbar dapat memanfaatkan media sosial secara lebih optimal dalam menyampaikan informasi yang dibutuhkan maupun menerima aduan masyarakat.
Dibuka oleh Asisten Administrasi Umum Setdaprov Sumbar, Andri Yulika mengatakan, di era revolusi teknologi informasi, penyebaran informasi dituntut untuk berjalan secara cepat, aktual, global, serentak dan interaktif.
Pemerintah dalam hal ini, harus mampu menjadi sumber informasi yang terpercaya, serta mempunyai kemampuan untuk memberikan informasi dengan bahasa dan penyajian yang mudah dimengerti, menarik dan sesuai sasaran.
“Berita baik pun kalau tidak disampaikan dengan baik, bisa saja menimbulkan persepsi yang beraneka ragam,” ujar Andri Yulika.
Oleh sebab itu, Andri menegaskan kompetensi pengelola media sosial pemerintah menjadi hal yang penting. Terutama agar kebijakan dan kinerja pemerintah daerah terpublikasikan secara luas, sehingga diketahui dan mendapat partisipasi maupun dukungan masyarakat.
“Komunikasi publik yang baik akan menimbulkan Public Trust. Karena itu perlu kompetensi dan ligitimasi dari kehumasan pemerintah,” sambung Andri menegaskan.
Sementara itu, menurut Kepala Dinas Kominfotik Sumbar Siti Aisyah, media sosial di era sekarang telah menjadi salah satu media yang paling efektif dalam penyebarluasan informasi. Tak terkecuali informasi yang berkaitan dengan program dan kebijakan pemerintah.
“Karena itu lah, pemahaman mengenai teknik pemanfaatan media sosial dalam interaksi antara pemerintah dan masyarakat menjadi suatu kompetensi yang penting dimiliki ASN,” jelas Siti Aisyah.
Disamping itu, tak hanya memberikan pemahaman teknis pengelolaan media sosial, pada kegiatan yang digagas Kominfotik Sumbar ini juga ada satu hal yang unik. Yaitu pelaksanaan bimtek dilakukan di area terbuka Desa Wisata Kapalo Banda Taram atau dikenal juga dengan sebutan Desa Wakanda.
Siti Aisyah menerangkan, Desa Wakanda sengaja dipilih sebagi lokasi kegiatan untuk memberikan nuansa yang berbeda dalam pelaksanaan bimbingan teknis. Disamping itu, penyelenggaraan kegiatan-kegiatan pemerintah di desa-desa wisata kata Siti Aisyah, juga menjadi bentuk dukungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat terhadap pengembangan kepariwisataan dan pemberdayaan UMKM.
“Pemilihan tempat di Desa Wisata Kapalo Banda Taram ini sengaja agar pelaksanaan kegiatan juga memberikan dampak langsung pada pengembangan UMKM dan pariwisata daerah. Sehingga manfaat yang didapat lebih besar,” ujarnya.
Hal ini tentunya juga diapresiasi Asisten II Andri Yulika. Diharapkan dengan semakin banyaknya kegiatan serupa yang dilaksanakan di desa-desa wisata, penyelenggaraan kegiatan pemerintah dapat terus memberikan multiplier effect yang semakin masif pada masyarakat.
Seperti halnya yang diupayakan pada Bimtek Pengelola Media Sosial ini, yaitu pengembangan kompetensi SDM, sekaligus mempromosikan pariwisata daerah, hingga pemberdayaan beragam UMKM lokal. Seperti kata pepatah, sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui.(fia/rls)